Malang (23 April 2021). Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 5 Malang mulai dilaksanakan tanggal 19-23 April 2021 dengan agenda Pesantren Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan imtaq khususnya pada bulan Ramadhan masa pandemi 2021 ini. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk simulasi untuk pembelajaran tatap muka terbatas berikutnya.
Pelaksanaan PTMT dilakukan dengan prosedur yang sesuai protokol kesehatan mulai dari wajib menggunakan masker medis, cek suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di tempat yang telah disediakan, selalu menjaga jarak, membersihkan kursi dan meja sebelum dan sesudah digunakan, menggunakan hand sanitizer setiap dua jam, mengurangi komunikasi secara langsung, membawa kembali sampah yang telah dipakai dengan membawa plastik sampah sendiri. Semua prosedur ini termasuk tata aturan yang diterapkan dalam melaksanakan PTMT sebagai persiapan pembelajaran secara menyeluruh.
Kegiatan Pesantren Ramadhan dimulai dari Siswa memasuki gerbang sekolah dengan bermasker disambut bapak ibu guru untuk melakukan cek suhu tubuh. Kemudian siswa diarahkan ke lapangan basket Pembinaan pelaksanaan Pesantren Ramadhan. Siswa berbaris dengan menjaga jarak.
Selanjutnya siwa berjalan menuju kelas mengikuti tanda alur/panah hijau kuning di paving dan lantai dengan tetap menjaga jarak aman. Sebelum memasuki kelas yang berisi 50% dari kapasitas kelas, siswa mencuci tangan di westafel yang disedikan. Siswa duduk sesuai nomor urutnya (siswa dengan nomor ganjil berbeda kelas dengan siswa bernomor genap). Prosedur dilanjutkan dengan siswa membersihkan meja kursinya. Kemudian siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib sampai selesai mulai dari mendengarkan Lagu Indonesia Raya, Membaca Asmaul Husna, membaca ayat suci Al Qur’an, dan mengikuti pembelajaran materi pesantren Ramadhan hingga jam ketiga.
Setiap jenjang mendapatkan 6 materi yang terbagi dalam 2 hari. Tanggal 19-20 April 2021 untuk siswa kelas 8, tanggal 21-22 April 2021 untuk siswa kelas 7 dan tanggal 23 untuk kelas 9. Tak lupa untuk mengurangi ketegangan siswa dalam mengikuti pembelajaran perdana di sekolah setelah sekian lama, siswa diajak untuk streching atau peregangan otot-otot.
Sebelum pulang, siswa diberi waktu untuk menghubungi orangtua agar dijemput tepat waktu, sehingga dapat menghindari keramaian di sekolah. Setelah beres, Siswa membersihkan kembali meja dan kursinya sebelum meninggalkan ruangan. Bapak Ibu guru yang tergabung dalam Satgas Covid sekolah bersiap di sepanjang jalan menuju arah keluar. Siswa meninggalkan sekolah secara bergantian setiap kelas untuk menghindari kerumunan.
Itulah serangkaian kegiatan dalam rangka Pesram dan simulasi siswa belajar di sekolah. Mari wujudkan kembali, belajar di sekolah tanpa resah. Semoga langkah ini menjadi awal kita menuju kenormalan baru. Tetap jaga protokol kesehatan dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. (alq, jfta)