Malang. (23/03/2020) Di pertengahan semester 2 ini dunia digemparkan oleh virus yang sangat mematikan yaitu virus korona. Banyak sekali sektor-sektor kehidupan yang ditutup sementara, agar terhindar dari penyebaran virus itu. Pedagang yang harusnya berjualan, kini mengharuskan dirinya untuk berdiam diri di rumah. Kantor-kantor urusan bersama pun juga ditutup sementara, dan beralih sistem online. Begitu juga dengan sektor pendidikan di Indonesia. Meskipun terjadi wabah virus yang datang dari Cina ini, pelaksanaan proses pembelajaran harus tetap berjalan. Seperti yang terjadi di kota Malang, khususnya SMP Negeri 5 Kota Malang.
Selama musibah virus melanda, spenma tetap melaksanakan proses pembelajaran. Para siswa diperkenankan untuk belajar di rumah dengan sistem online. Sedangkan guru-guru menggunakan dua sistem kerja yaitu work from home and work from school. Dari 2 sistem itu, langkah yang diambil dengan strategi piket. Work from home yaitu proses pembelajaran oleh guru secara daring dari rumah masing-masing guru. Work from school yaitu proses pembelajaran oleh guru secara daring dari sekolah sehingga guru tetap masuk ke sekolah. Proses daring yang digunakan oleh guru dan murid dengan bantuan online yaitu thatquiz, Edmodo dan e-learning. Ketiganya tidak memiliki menu video call untuk proses tatap muka antara guru dan siswa, sehingga memerlukan pengembangan aplikasi lain.
Pihak sekolah akan selalu berusaha mengembangkan proses pembelajaran dalam jaringan selama lockdown. Semoga wabah yang sudah merajalela ini, segera menghilang. Kegiatan Belajar Mengajar kembali seperti sedia kala yang tidak hanya transfer ilmu saja, namun juga penguatan karakter. (Alq)